0 komentar

MOTIFASI

Orang yang memiliki kekurangan aja bisa dan memiliki kemauan.
Kita?...
Kita yang tidak memiliki kekurang kenapa gak dan seharusnya harus lebih bisa.
read more
0 komentar

Masalah Saat Foto Siluet? Coba Spot Metering


Teknik Fotografi - wah rasanya sudah lama tidak menulis tips serta artikel fotografi di blogini.. moga-moga sobat masih berkenan membacanya :) Barangkali Sobat pernah merasa frustasi ketika memotret sebuah subyek yang tersembunyi di balik bayangan atau hasil foto selalu overexposure. Padalah Sobat sudah memeriksa metering kamera sudah menunjukkan di angka 0. dalam kebingungan tersebut, Sobat pasti mencoba memotret ulang tetapi hasilnya tetap saja sama, exposurenya tidak tepat. Untuk mengatasi masalah tersebut cobalah untuk menggunakan metering Spot.

Family is a heaven in a heartless world

Teknik fotografi ini sering kali terlupakan oleh kebanyakan fotografer pemula. Fitur kamera yang satu ini memberikan keleluasaan bagi fotogarer untuk mengontrol secara presisi porsi yang mana dari frame yang harus diukur untuk mendapatan exposure yang pas.

Secara default kebanyakan kamera DSLR menggunakan metering matrix. matrix merupakan sebuah pemrosesan mutakhir yang membaca intensitas cahaya dari beberapa titik didalam sebuah adegan, lalu kemudian sistem metering ini akan memutuskan apa yang harus "disajikan" untuk hasil dengan exposure yang tepat. Masalah yang timbul ketika menggunakan matrix adalah jika frame kalian mengandung banyak intensitas cahaya yang berbeda atau jika Sobat mencari efek tersendiri dalam sebuah foto.

Sebagai contoh, jika Sobat ingin memotret sebuah siluet pada saat matahari tenggelam, metering matrix akan menghasilkan foto yang overexposure dibagian background akibat kompensasi dari subyek yang ada di foreground. Masih belum mengerti dimana mengatur spot metering? yuk kita baca lagi buku manual, yang mungkin berdebu di dalam kardus kamera kalian. :) tidak sulit kok hanya memerlukan beberapa langkah.


read more
0 komentar

Mengenal Candlelight Photography


Teknik Fotografi - Nah.. artikel kali ini bisa jadi konsep foto pre-wedding loh, kenapa?candlelight photography atau fotografi dengan sumber cahaya lilin bisa memperkuat kesan romantis. Hmm jadi inget masa-masa pacaran saat candlelight dinner bukan? Apakah sobat pernah mencoba melakukan candlelight photography ini? Hasilnya bisa jadi menakjubkan loh, mengingat cahaya lilin terkesan hangat dan keemasan belum lagi cahaya lilin selalu berkedip menimpa wajah subyek foto atau model.

We three...


Setiap bidang fotografi selalu memiliki tantangan termasuk pada foto bersumber cahaya lilin ini. Bisa dipastikan Sobat akan menjumpai kondisi rendah cahaya dan itu adalah hal pertama yang harus kalian hadapi. Berikut ini adalah beberapa tips ketika melakukan candlelight photography:

1. Matikan Flash.

Jika sobat ingin mendapatkan cahaya alami lilin maka matikan flash kalian. Cobalah menggunakan flash, dan Sobat tentu tidak akan mendapatkan cahaya hangat bewarna keemasan yang berasal dari lilin.

2. Gunakan Tripod

Sama seperti pada pemotretan rendah cahaya yang lain, gunakan tripod untuk mendapatkan gambar yang tajam. Shutter speed rendah rentan sekali dengan camera shake atau goncangan kamera. Pastikan kamera kalian tetap diam pada saat pemotretan dengan menggunakan tripod, dan pertimbangkan juga menggunakan shutter release untuk mengurangi guncangan saat Sobat menekan tombol shutter.

3. Tambahkan lilin.

Seperti yang telah kami jelaskan diatas, bahwa tantangan paling besar pada canlelight photography adalah kurangnya cahaya pada saat pemotretan. Memperbanyak lilin tentu saja bisa memperkuat cahaya, dan tentunya juga akan memberikan kalian keleluasaan dalam mengatur shutter speed,ISO dan aperture.

4. Perlebar jarak lilin.

Menggunakan satu lilin atau memposisikan lilin berdekatan di satu posisi akan menimbulkan cahaya yang membuat bayangan menjadi kuat di wajah subyek. Bayangan tersebut bisa saja apa yang kalian cari, tetapi idealnya cahaya yang menyebar rata akan membentuk bayangan yang lebih lembut.

5. Reflektor Alami

Manfaatkan taplak meja atau serbet yang bewarna putih, benda-benda tersebut bisa menjadireflektor alami untuk menambah cahaya pada subyek foto kalian. Jika tidak percaya cobalah memotret dengan dan tanpa taplak meja yang bewarna putih, tentu foto dengan taplak meja putih akan terexpose lebih bagus dibandingkan satunya. Taplak meja tersebut memantulkan cahaya lilin ke arah wajah subyek foto. Hal ini juga berlaku pada dinding atau atap. Tentu efek nya tidak sebesar yang kita harapkan, tetapi pada kondisi rendah cahaya itu semua akan membantu kalian mendapatkan foto yang lebih baik.

6. Lensa Cepat

Jika Sobat memotret menggunakan kamera DSLR dan memiliki beberapa pilihan lensa, maka pilihlah lensa tercepat yang kalian miliki. Kenapa lensa cepat? karena lensa ini memfasilitasi kalian dengan aperture yang lebih lebar dan itu berarti akan lebih banyak cahaya yang masuk ke kamera. Sobat bisa menggunakan lensa 50mm (f/1.8 atau f1/4). Perhatikan juga bahwa dengan menggunakan aperture lebar akan menghasilkan depth of field atau ruang tajam yang sempit, dan makin sedikit area foto yang akan terfokus. 

7. Zoom dan Aperture

Jika Sobat menggunakan lensa zoom maka perhatikan bahwa semakin pendek focal length maka semakin besar pula aperture maksimal yang bisa digunakan. contoh jika kalian menggunakan lensa kit 18-55mm maka jika kalian menggunakan FL 18mm maka aperture maksimal yang bisa digunakan pun akan semakin lebar f/3.5. Jadi mendekatlah ke subyek pada saat memotret dengan menggunakan focal length pendek (lebar) untuk mendapatkan aperture maksimal yang lebih lebar. 

8. Konteks dan background

cobalah untuk tetap sesimple mungkin, jika memungkinkan tempatkan subyek didepan background bewarna putih. hindari benda-benda atau obyek yang bisa menjadi pemecah perhatian penikmat foto kalian.

9. Shutter Speed

Satu cara untuk mendapatkan banyak cahaya yang masuk ke dalam kamera adalah dengan menggunakan shutter speed lambat. Ingat bahwa dengan mengurangi kecepatan shutter maka akan meningkatkan potensi terekamnya gerakan pada foto (baik itu gerakan subyek, atau api lilin). Jika subyek pemotretan terlihat diam termasuk api lilin, cobalah menggunakan kecepatan 1/15.

10. Pengaturan ISO 

Cara lain ketika menghadapi kondisi rendah cahaya adalah dengan menaikkan ataumeninggikan pengaturan ISO di kamera. Tentu ada konsekuensi ketika kalian merubah pengaturan ISo ini, yaitu timbulnya noise atau grain pada foto kalian. Jika Sobat tidak menghendaki adanya ISO, cobalah tetap menggunakan ISo dibawah 400, lebih dari itu maka kalian akan menemui noise, terutama jika kalian mencetak foto tersebut dengan ukuran besar.

11. Exposure

Jika Sobat menyertakan lilin di dalam frame, kamera kalian akan menghasilkan foto yang underexposed karena kamera melihat adanya sebuah spot yang terang. Sobat tentu mungkin akan mencoba menaikkan satu atau dua stop dari apa yang direkomendasikan oleh kamera. Ingat jangan menaikkan stop terlalu banyak, kalian akan berakhir dengan spot yang terlalu terang dalam foto kalian.

12. White Balance

Lakukan sedikit eksperimen dengan pengaturan white balance ketika melakukan candlelight photography. Lilin menyebarkan cahaya yang bewarna hangat. Pengaturan WB secara otomatis atau "AUTO" kemungkinan tidak akan memberikan warna hangat yang kalian cari. Cobalah beberapa pengaturan white balance seperti indoor dan tunsten. Jangan lupa untuk menggunakan format RAW agar kalian lebih leluasa mengatur white balance saat post processing.

13. Komposisi

Dari segi komposisi ada 2 hal yang bisa dilakukan, Sobat bisa menyertakan lilin dalam frame atau membiarkannya diluar frame. Kedua komposisi tersebut sama-sama mampu menghasilkan foto yang bagus, bereksperimenlah! Jika kalian memutuskan untuk menyertakan lilin pada frame tentu akan mempengaruhi pengaturan kamera (seperti yang telah dibahas di bagian exposure), tetapi juga akan menciptakan point of interest yang kuat, dan menuntun mata penikmat foto ke lilin-lilin tersebut, tetapi ingat juga jangan sampai lilin malah memecah perhatian dari subyek utama kalian.

14. Sumber cahaya lain

Terkadang lilin tidak mampu untuk menghasilkan cahaya yang cukup pada saat pemotretan, jika kalian merasa ini terjadi, maka pertimbangkan untuk menambah sumber cahaya lain seperti lampu yang memiliki karakter cahaya hangat/keemasan.

15. Gunakan flash yang dilengkapi dengan Colored Gel.

Poin nomor satu memang kami merekomendasikan untuk mematikan flash untuk mendapatkan natural light lilin. Tetapi bisa menjadi perkecualian jika kalian memiliki perangkat fotografi sederhana seperti colored gel. perangkat fotografi sederhana ini bisa merubah warna flash menjadi lebih hangat atau keemasan. Jangan menggunakan cahaya flash terlalu kuat, lakukan beberapa uji coba agar kalian masih bisa mendapatkan warna-warna natural dari lilin.

read more
0 komentar

Foto Kurang Tajam? Tidak Lagi Deh!!

Tips Fotografi - Salah satu elemen terpenting dalam fotografi adalah bagaimana mendapatkan foto atau gambar yang tajam dan jelas. Masalah yang paling sering dihadapi oleh fotografer pemula adalah perihal fokus, mungkin karena masih baru dan belum menguasai fotografi digital menggunakan DSLR sepenuhnya. Diantara sobat Infotografi pasti pernah merasa kesal ketika memotret anda sudah membayangkan mendapatkan foto yang tajam, tetapi ketika melihat kembali foto-foto tersebut di komputer dengan layar yang lebih lebar ternyata foto-foto tersebut kurang tajam atau tidak sefokus yang Sobat harapkan.

Sharp turquoise


Ada beberapa hal yang bisa Sobat lakukan untuk meningkatkan presentase mendapatkan foto yang tajam. Berikut ini adalah beberapa tips untuk mendapatkannya:

1. Pilih fokus point secara manual

Kamera DSLR, mirrorless, tipe sensor 4/3 telah memiliki fitur pemilihan titik fokus secara manual. Coba sobat lihat melalui viewfinder atau jendela bidik kamera, kalian akan menemui beberapa titik atau persegi kecil yang berkedip ketika bekerja, itu adalah zona atau titik fokus yang bisa kalian pilih. Pastikan titik fokus tidak secara otomatis dioperasikan oleh kamera, dengan begitu kalian bisa memilih titik mana yang akan menjadi target fokus. Kenapa bukan kamera yang melakukannya secara otomatis? toh akan mempermudah kerja kita! Terkadang kamera memilih titik fokus yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Kamera terkadang memilih subyek yang terdekat, dan ini akan mengacaukan semuanya ketika Sobat memiliki subyek yang terletak dibelakang sebuah benda di foreground. Tiap model atau merk kamera biasanya memiliki perbedaan dalam mengatur cara kerja fokus. Cobalah membaca kembali buku manual kamera kalian.

2. Pilih mode fokus yang tepat

Kamera kebanyakan memiliki beberapa tipe mode fokus. Pada kamera Canon Sobat akan menemui mode Single (One Shot), AI (Artificial Inteligence), dan AI Servo. Pada kamera Nikon mode-mode fokus antara lain: AF-S, AF-C dan AF-A. Pilih salah satu yang paling pas untuk subyek yang kalian potret.

Single (AF-S) berarti bahwa kamera akan memfokuskan dan mengunci di satu obyek dan tidak akan melakukan fokus ulang sampai Sobat selesai menekan tombol shutter. AI Servo (AF-C) digunakan untuk continuous focus atau fokus berkelanjutan biasanya tepat digunakan untuk subyek yang bergerak. Pada mode ini ketika kalian menekan tombol shutter setengah, kamera akan selalu memfokuskan pada subyek yang bergerak tersebut, kamera tidak akan mengunci fokus sampai Sobat menekan tombol shutter secara penuh. AI (AF-C) berarti kamera akan memilih secara otomatis diantara Dua mode yang telah disebutkan tadi.

3. Atur minimum Shutter Speed

Banyak sekali perdebatan tentang berapa batas minimal shutter speed agar tangan kita masih mampu untuk menghandle-nya. Beberapa fotografer menyarankan agar menggunakan tidak lebih lambat dari 1/60 detik, di beberapa artikel yang lalu kami selalu menyarankan agar sobat menggunakan shutter speed minimal (1 / panjang focal length). Jika Sobat menggunakan focal length 200mm, maka batas minimal agar foto bebas blur adalah menggunakan shutter speed 1/200 detik, kecepatan shutter tersebut akan mengeliminasi blur yang diakibatkan baik dari camera shake. Semakin panjang focal length tentu akan semakin besar pula potensi terjadinya camera shake. perlu diingat bahwa jika Sobat memotret dengan kamera APS-C maka 200mm berarti seperti 350mm, jadi kalian perlu shutter speed minimal 1/400 detik. Sobat bisa bernafas sedikit lega jika memiliki lensa yang dilengkapi dengan fitur image stabilization, kalian bisa lebih leluasa mengatur shutter speed sebanyak 1 atau 2 stop, itupun masih tergantung dari tingkat kemampuan stabilitas tangan kalian. Perhatikan juga bagaimana posisi tangan kalian ketika memegang kamera saat memotret.

4. Gunakan Tripod dan Shutter Release / Trigger

Tripod berarti Tiga kaki dan tiga selalu lebih baik dari 2 bukan? Tripod bisa menjadi sahabat para fotografer untuk mendapatkan gambar yang tajam. Sobat pasti sudah tahu apa itu tripod, dan bahkan setiap fotografer pasti memiliki setidaknya satu buah tripod untuk membantu aktifitas fotografi mereka. Menempatkan kamera pada tripod saat memotret, serta penggunaan yang tepat bisa sangat membantu dalam mendapatkan foto yang tajam. Carilah tripod yang memiliki meterial kokoh dan yang pasti mampu untuk menopang bobot dari kamera kalian. Jangan sampai Sobat mengalami kejadian terburuk yang bisa terjadi dengan jatuhnya tripod beserta kamera kalian hanya gara-gara tripod kurang kuat, jadi tidak ada salahnya berinvestasi ke tripod yang relatif mahal. Tripod yang terbuat dari karbon fiber bisa menjadi pilihan yang bagus, tentu kalian harus menyediakan anggaran yang sedikit ekstra.

Trigger dan shutter release bisa menjadi tambahan yang bagus untuk dikombinasikan dengan tripod. Perangkat fotografi ini memungkinkan kita untuk memotret tanpa menyentuh kamera atau tombol shutter, tentu hal ini akan mengurangi potensi guncangan yang terjadi ketika kita menekan tombol shutter. Satu hal yang perlu diingat adalah matikan fitur Image Stabilization (IS) atau Vibration Reduction (Vr) jika sobat tengah menggunakan tripod. Kenapa? karena IS/VR bekerja menggunakan motor kecil di dalam lensa dan bergetar untuk mengkompensasi getaran kamera. Sobat tentu tidak ingin adanya getaran walau sekecil apapun ketika menggunakan Tripod.

read more
0 komentar

Tips Menghindari Salah Fokus

Tips Fotografi - Autofokus terkadang bisa jadi menjengkelkan, terutama pada saat autofokus memilih subyek atau benda yang berada jauh di background, padahal pada jepretan-jepretan sebelumnya autofokus selalu terfokus pada subyek yang kita inginkan. Sobat tentu bisa mengatasi permasalahan ini dengan menggunakan manual fokus, tetapi autofokus sangat kita butuhkan ketika Kita ingin mendapatkan fokus secara cepat atau ketika memotret landscape dan kita butuh untuk memfokuskan di satu titik. Ada beberapa tips untuk menghindari autofokus yang terasa menjengkelkan, diantaranya adalah:

@£$# autofocus...! :-)))


1. Tekan tombol shutter setengah untuk mengaktifkan autofokus

Atur autofocus kalian ke bagian tengah, dan kemudian arahkan ke area dimana Sobat ingin fokuskan, dan tekan tombol shutter setengah (jangan menekan sepenuhnya) untuk memulai autofocus. Tetap tekan tombol shutter setengah jalan, sembari Sobat mengkomposisikan gambar, dan tekan sepenuhnya untuk mengambil foto.

2. Alihkan ke manual focus setelah autofocus

Gunakan autofocus seperti biasanya, tetapi ketika kamera menemukan titik fokus yang kita inginkan, rubah pengaturan fokus pada lensa menjadi manual. Lensa akan tetap pada titik fokus tersebut. Metode ini bisa bekerja dengan baik ketika kamera kalian berada di atastripod dan ketika Sobat mengambil multiple exposure di titik yang sama, seperti pada saat memotret landscape.

3. Gunakan tombol autofokus yang ada di bagian belakang kamera.

Auto fokus normalnya bekerja ketika Sobat menekan tombol shutter setengah jalan, tetapi dengan tombol fokus autofocus back-button, Sobat harus menekan tombol tersebut untuk mendapatkan kendali penuh pada saat autofocus bekerja.

Dengan menggunakan back-button, Sobat cukup mengatur autofocus di bagian tengah, kemudian arahkan ke area fokus yang kalian inginkan, dan tekan tombol back-button autofocus untuk memfokuskan ke titik tersebut secara otomatis, jadi kamera tidak lagi menentukan fokus secara acak di bagian background.


Sobat bisa melakukann hal yang sama tanpa tombol back-button autofocus dengan merubah ke fokus manual setelah kemara terfokus denganbenar, tetapi dengan menggunakan tombol atau fitur ini tentunya akan menghemat waktu dan dengan cara ini Sobat tidak perlu lagi merubah pengaturan autofocus ke manual fokus.

Tombol autofocus back-button ini sangat berguna ketika memotret subyek yang bergerak, seperti burung yang sedang terbang. Tipsnya adalah gunakan mode continuous fokus, atur titik fokus di bagian tengah, dan tekan back-button autofocus. Sekarang Sobat tidak perlu lagi khawatir ketika menekan tombol shutter ketika subyek tersebut bergerak.

Bagaimana mengaktifkan fitur back-button autofocus? Fitur ini bisa beragam di setiap merk kamera, jadi cobalah untuk membuka kembali buku manual kalian, atau jika tidak, carilah tombol di sekitaran bagian belakang kamera kalian.

read more
0 komentar

Pakai Flash Saat Memotret? Jangan Lupakan 3 Perangkat Fotografi Ini!

Tips Fotografi - Flash Photography bisa dikatakan sebuah bidang fotografi yang menyenangkan, mengingat kita bisa mengambil foto di berbagai karakter tempat, tetapi ada beberapa potensi masalah yang bisa saja timbul dalam flash photography dan diantaranya adalah:

Owl Child



  1.  Timbulnya bayangan yang terlalu kuat di belakang subyek.
  2. Subyek menjadi overexposed dan tidak tampak natural.

FLASH DIFFUSER:


Ada banyak teknik fotografi yang bisa digunakan untuk mengatas masalah diatas, dan salah satunya adalah dengan "Bounce Flash" (memantulkan cahaya flash ke permukaan dinding atau langit), mengontrol output flash itu sendiri, tetapi teknik yang paling sederhana adalah dengan menggunakan diffuser. Flash Diffuser membuat output cahaya yang berasal dari flash menjadi lebih lembut.


Diffuser bisa membantu mengeliminasi cahaya kuat serta bayangan dan tentu foto akan lebih terlihat natural. Diffuser yang beredar di pasaran bisa beragam ukuran dan bentuknya, tergantung dari tipe serta model flash yang Sobat gunakan.


Beberapa Flash telah menyertakan diffuser secara default (seperti contoh diatas : Canon Speedlight, gambar kiri adalah posisi flash tanpa diffuser dan sebelah kanan adalah flash yang menggunakan diffuser). Model flash lainnya terkadang tidak menyertakan fitur ini, tetapi Sobat bisa berinisiatif menambahkannya external diffuser sendiri.



FLASH REFLECTOR

Perangkat fotografi lain yang bisa digunakan pada flash adalah reflector. Tipe reflektor yang beredar di pasaran juga beragam. Reflektor ini biasanya berupa obyek bewarna putih (kartu, kertas atau plastik) yang berfungsi untuk memantulkan cahaya flash agar jangkauan cahaya lebih tersebar di dalam ruangan, dan tentu juga agar kekuatan cahaya flash bisa berkurang.

DiffuseIt Vari-Angle Flash Reflector


Sekali lagi reflektor bisa berfungsi untuk mengelimanasi cahaya langsung yang mengarah ke subyek foto, mengurangi cahaya dan bayangan kuat. Jika Sobat berencana membuat sendiri reflector tersebut, pastikan membuatnya dengan menggunakan bahan bewarna putih atau tidak bewarna, jika tidak maka cahaya flash akan memiliki warna sesuai dengan warna reflektor buatan kalian.

UMBRELLA REFLECTORS

Perangkat fotografi yang terakhir ini sering digunakan oleh para profesional ketika menggunakan flash mereka. Fungsinya tentu untuk memantulkan atau merefleksikan cahaya flash ke subyek foto dengan jangkauan area yang luas.





read more
0 komentar

Memotret Menggunakan Slow Shutter Speed

Teknik Fotografi - Kali ini InFotografi akan membahas tip sederhana tentang bagaimana memotret menggunakan Shutter Speed rendah tanpa lensa yang dilengkapi dengan fitur Image-Stabilized (IS atau VR), tip ini juga berguna bagi kalian yang memiliki lensa yang dilengkapi dengan IS/VR dan mencoba untuk menerobos batas kestabilan saat memegang kamera.

Little Low-Light Monsters (D800 @ ISO 25,600)



Pasang kamera kalian pada mode Burst, lakukan framing, posisikan tubuh dengan benar dan kemudian tekan tombol Shutter dengan lembut. Jangan lepaskan tombol shutter sampai kamera kalian memotret sebanyak 3-5 jepretan. Satu keuntungan yang bisa kita ambil dengan cara ini adalah, bahwa ketika kita sampai kerumah dan mereview foto-foto tersebut, akan ada satu gambar atau foto yang jauh lebih tajam dari yang lain, hapus foto yang blur dan simpan foto terbaik menurut kalian.

Jika Sobat memotret menggunakan format JPG, dan ingin mengetahui dengan cepat mana foto yang paling tajam, maka Sobat cukup melihat ukuran file foto tersebut. Foto dengan ukuran file terbesar hampir selalu merupakan foto paling tajam. Hal ini dikarenakan oleh algoritma dari JPG itu sendiri dalam menyimpan detal foto. Semakin tajam gambar, maka semakin baik detail yang ada, dan juga algoritma dari JPG mampu melakukan kompresi pada gambar. Ini mengapa ISO tinggi pada JPG lebih besar dari JPG dengan ISO rendah pada kondisi pemotretan yang sama. Noise yang lebih tinggi pada sebuah gambar menambahkan banyak detail, sehingga gambar tidak dapat dikompresi lebih banyak lagi.

Sobat perlu mengetahui bahwa teknik ini sama halnya dengan fungsi fitur IS atau VR yang hanya membantu dalam meminimalkan dampak dari getaran kamera atau "camera shake". Memotret obyek gerak dengan menggunakan Slow Shutter Speed masih akan menghasilkan foto dengan motion blur.
read more
0 komentar

Memotret Malam Hari Yuk!!!

Teknik Fotografi - Memotret malam hari merupkan peluang paling dekat dengan kita untuk menghasilkan foto-foto yang menarik, dan bahkan bisa di depan rumah kita sendiri. Artikel kali ini tidak akan membicarakan tentang penggunaan flash, Kita akan berbicara tentang long exposures, bagaimana mengkompensasi kondisi rendah cahaya dengan membiarkan shutter terbuka cukup lama dibandingkan bagaimana kita biasa memotret di pagi atau siang hari, dan bahkan bisa sampai Empat, Lima menitan.

London's Olympic Colours



LALU BAGAIMANA CARA MEMOTRET DI MALAM HARI?

Tripod merupakan sahabat yang harus menemani kalian ketika memotret di malam hari. Sobat juga membutuhkan sebuah cable atau remote shutter release, jam tangan yang dilengkapi dengan stopwatch juga bisa menjadi opsi yang bagus. Beberapa kamera compact digital telah dilengkapi dengan fitur shutter speed sampai lebih dari 30 detik, dan itu merupakan waktu yang cukup untuk memotret di malam hari, tetapi alangkah baiknya jika kamera yang Sobat miliki dilengkapi dengan mode BULBMode manual bisa dikatakan pengaturan kamera terbaik ketika memotret malam, karena mode otomatis terkadang dibuat bingung ketika berhadapan dengan kondisi pencahayaan di malam hari.

Eksperimen adalah bagian paling menyenangkan jika kita memotret di malam hari. Cobalah keluar di jalanan saat malam hari bersama dengan tripod kalian, pasang kamera dan pilih mode bulb. Atur aperture di sekitaran f/8 untuk mendapatkan DoF yang relatif lebar. Menemukan titik fokus di malam hari terkadang bukan pekerjaan yang mudah, dan kebanyakan sistem autofokus sulit untuk bekerja dalam kondisi gelap, jadi Sobat kemungkinan akan menggunakan manual fokus. Pemilihan aperture pada f/8 memang tidak membuat fokus jadi hal yang terlalu penting, mengingat hampir keseluruhan eleman frame akan jadi lebih detail. Nah sekarang coba tekan tombol shutter dan gunakan jam tangan kalian sebagai timer sampai ke rentang waktu 30 detik. Lihat hasilnya di LCD kamera kalian! tidak ada gambar yang terekam dan terlalu gelap? coba jadikan shutter speed menjadi Satu menit! dan terus bereksperimen.

Sistem kamera tidak bisa terlalu diandalkan pada saat memotret di malam hari. Proses trial and error pada night photography bisa menjadi hal yang menarik, bahkan untuk fotografer profesional sekalipun.

read more
0 komentar

Mengenal Depth of Field Dalam Fotografi


Teknik Fotografi - Sobat bisa menambah atau mengurangi jumlah cahaya ke film atau sensor gambar hanya dengan satu atau dua langkah, yaitu dengan: merubah shutter speedatau kecepatan shutter (rentang waktu shutter tetap terbuka) atau dengan merubah f-stop(ukuran aperture  yang ada di lensa). Jika Sobat merubah aperture, maka tampilan gambar foto bisa berubah drastis. Perubahan tersebut akan tampak pada area ketajaman atau fokus yang ada di dalam frame foto, dari titik paling tajam sampai ke paling jauh (sering disebut dengan ruang tajam). Nah zona atau area fokus ini dideskripsikan dengan depth of field.


Aperture terbesar (contoh: f2, f4) memberikan depth of field terkecil
Aperture terkecil (contoh: f16, f22) memberikan depth of field terbesar
Semakin kecil sensor maka semakin besar pula depth of field pada aperture yang sama

Depth of field sempit (shallow) - Gambar sebelah kiri diambil dengan menggunakan pengaturan aperture lensa terlebar. Sobat bisa melihat bahwa ada perbedaan ketajaman gambar di bagian depan dan belakang.

Depth of field lebar (maksimum) - gambar sebelah kanan diambil dengan menggunakan pengaturan aperture lensa terkecil. Semua bagian atau elemen yang ada di dalam foto tampak fokus dan tajam baik di bagian belakang maupun depan.

read more
0 komentar

The "Living Photographs"


Dunia Fotografi - Arthur Mole yang lahir pada tanggal 1889 (Inggris) dan meninggal pada tahun 1983 (US) merupakan seorang seniman besar yang dikenal dengan karyanya yang terkenal dengan sebutan "living photographs" atau foto hidup. Kenapa dimikian? karyanya dimulai pada saat perang dunia I dimana 10.000 tentara militer diatur dan dikomposisikan sedemikian rupa untuk membentuk sebuah obyek. Komposisi tersebut didesain khusus agar bisa dinikmati dengan prespektif dari menara pandang setinggi 80 kaki. Ketika dilihat atau dipotret dari ketinggian ini maka baru bisa dimengerti apa sebenarnya bentuk dari barisan tentara militer tersebut. Arthur Mole mengerjakan itu semua dengan satu asisten bernama John D Thomas.


 Foto Yang membentuk karya yang berjudul Human U.S. Shield (gambar bawah) memberlukan 30.000 orang, dan potret dari Woodrow Wilson memerlukan 21.000. Tetapi SObat jangan salah.. susah juga loh menjadi salah satu orang yang berdiri untuk membentuk subyek tersebut. Menurut satu laporan, 18.000 tentara yang dianggap cocok untuk membentuk patung liberty diharuskan untuk memakai seragam yang berasal dari bahan wol, dan berada di bawah suhu panas 105 derat F. Bisa Sobat bayangkan, berapa banyak yang pingsa setelah beberapa jam berdiri.


Arthur Mole dan John Thomas memasang garis besar gambar yang diinginkna pada kamera mereka diatas menara, dan kemudian para tentara yang berada dibawah diarahkan agar tepat berada di tempat sesuai dengan penanda yang ada. Proses ini membutuhkan waktu beberapa minggu. "Living Photographs" sepertinya sudah tidak ada lagi saat ini, tetapi pada tahun 2009, sekitar 5000 tentara di Korea selatan sempat membuat karya seperti ini. Berikut ini adalah beberapa karya "Living Photographs" yang dipelopori oleh Arthur Mole dan John D Thomas:








ternyata untuk menjadi seorang fotografer tidak sesederhana hanya menekan tombol shutter yah. dibutukan sebuah perencanaan dan workflow yang relatif rumit untuk bisa menghasilkan karya yang akan selalu dikenang.




read more
0 komentar

Digital Fotografi Tips Untuk Pemula


fotografi tips untuk pemula
Jika Anda merasa baru dalam fotografi digital, berikut adalah beberapadigital fotografi tips yang mungkin berguna, dan intinya adalah belajar fotografi dengan tekun dan pengembangan keterampilan agar bisa membuat gambar yang bagus.
Berikut adalah beberapa Tips-nya
1. Biasakan diri Anda dengan kamera. Hal ini mungkin tampak membosankan, tetapi ini penting. Jika Anda ingin tahu apa kamera Anda mampu melakukan pengambilan gambar tertentu, apa keterbatasannya dan bagaimana Anda dapat memaksimalkan penggunaannya akan membantu Anda membuat gambar yang bagus.
2. Praktek mengambil gambar. Seni fotografi merupakan suatu keterampilan. Anda akan mendapatkan lebih baik foto jika anda lebih banyak praktek.
3. Ambil sebanyak-banyaknya gambar yang Anda bisa dan mau. Kebanyakan kamera digital memiliki kartu memori yang akan memungkinkan Anda untuk mengambil gambar sebanyak-banyaknya. Anda juga bisa membeli SD atau CF tambahan, sehingga Anda dapat mengambil lebih banyak foto.
4. Gunakan fitur-fitur pada kamera Anda dan memaksimalkan kemampuannya.
5. Pelajari cara untuk framing ketika akan memotret. Hal ini sering menjadi kesalahan seorang  pemula (seperti saya). Mereka tidak tahu bagaimana framing foto dengan benar, akhirnya memotret dengan memotong wajah atau menempatkan subjek terlalu jauh. Framing yang baik akan menghasilkan banyak perbedaan pada hasil foto.
6. Pelajari teknik komposisi yang bervariasi. Sekali lagi, Anda bisa menghindari kesalahan terbesar kebanyakan pemula dengan menggeser subyek dari tengah, baik ke kiri atau ke kanan. Hindari menempatkan subjek di tengah foto. Hal ini telah digunakan secara berlebihan sebelumnya dan menjadi cukup membosankan.
7. Mengambil gambar lebih close-up. Karena lebih mencolok dan menarik.
8. Jangan lupa tentang Flash. Flash yang kurang baik dapat merusak apa yang seharusnya menjadi gambar yang bagus.
9. Jangan takut untuk mengeksplorasi dan mencoba teknik baru.
10. Jangan pernah lupa untuk mengambil foto sebagai kenangan.
Kesalahan pada fotografi digital sangat alami. Pemula akan melakukan kesalahan yang akan membuang banyak hasil gambar. Jadi, semoga membaca beberapa fotografi tips akan membantu Anda menghindari kesalahan yang pemula biasanya lakukan.

read more
0 komentar

Pengertian dan Fungsi White Balance Pada Kamera

Apa itu white balance?White balance merupakan settingan pada kamera Anda yang membantu Anda menangkap warna saat memotret dan membuat mereka senyata mungkin. Pada dasarnya apa yang white balance lakukan adalah bahwa ia mengenali warna putih dalam gambar. Dikatakan bahwa semua warna berasal dari warna putih. Misalnya, sinar matahari berwarna putih, tapi ketika menyentuh prisma, warna itu terpecah menjadi pelangi.


white balance
Oleh karena itu, jika Anda bisa mendapatkan warna putih yang benar akan memberikan keseimbangan semua warna lainnya. Anda tidak perlu tahu tentang prisma atau bagaimana cahaya bekerja. Anda hanya perlu tahu bagaimana white balance pada kamera Anda bekerja. Jika Anda berada di bawah lampu kuning semua putih di sekitar Anda akan memiliki warna kuning. Ini berarti bahwa ada tambahan warna kuning.
Untuk warna lain dapat dikatakan sama. Sekarang, jika Anda ingin gambar Anda memiliki warna sebenarnya Anda perlu memberitahu kamera warna mana yang harus dianggap putih. Hal ini dapat disesuaikan secara manual di kamera DSLR Anda melalui white balance.
Setiap kamera DSLR memiliki settingan sendiri untuk menyesuaikan white balance. Sebagian besar kamera DSLR datang dengan pengaturan white balance untuk memudahkan anda. Saya akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan white balance dan apa yang mereka lakukan.
Auto – Dalam mode kamera mendeteksi cahaya dan membuat penyesuaian sendiri, di luar kendali penggunanya. Kebanyakan, mode Otomatis akan bekerja dengan baik, tapi kadang-kadang tidak dapat menghasilkan hasil yang diinginkan.
Flash – flash mode digunakan ketika Anda menggunakan flash untuk mengambil gambar. Mode ini mengkompensasi cahaya dingin dari flash dengan memasukkan warming efect dalam gambar.
Tungsten – Tungsten mengacu pada bola lampu, dan biasanya ditunjukkan oleh simbol yang terlihat seperti bola lampu kecil. Karena kita menggunakan lampu di rumah-rumah kita untuk penerangan, mode ini banyak digunakan untuk fotografi indoor. Bola lampu biasanya menghasilkan cahaya hangat (kuning pucat) dan dalam mode kamera ini memasukkan efek pendinginan (agak biru).
Fluorescent – fluorescent mengacu pada lampu sekarang yang banyak kita gunakan, atau lebih dikenal dengan lampu neon. Lampu ini menghasilkan cahaya yang kebiruan dibandingkan dengan bola lampu tungsten yang berwarna kuning. Seperti mode Tungsten, mode ini juga digunakan di dalam ruangan. Mode Fluorescent mengkompensasi efek dingin lampu neon dengan memasukkan sedikit warna hangat pada gambar.
Daylight – Mode ini diwakili dengan simbol yang terlihat seperti matahari. Sinar matahari dianggap cahaya sejati dan digunakan sebagai referensi untuk membuat mode lainnya. Mode ini berguna dalam mengambil gambar di bawah sinar matahari.
Shade – Mode ini berguna dalam mengambil gambar di luar ruangan tapi di area yang teduh. Daerah teduh ini bisa berada di sisi sebuah bangunan, di teras rumah, atau di bawah pohon. Sumber sebenarnya dari cahaya dalam hal ini adalah matahari, tapi bukan sinar matahari langsung. Saat teduh hanya sedikit lebih dingin dari sinar matahari langsung, mode ini akan mengkompensasi dengan memasukkan sedikit warna hangat pada gambar.
Cloudy – Seperti namanya, mode ini biasanya digunakan pada saat hari berawan atau mendung ketika sinar matahari tidak langsung dan terhalang oleh awan. Mode ini menciptakan sedikit warming effect pada gambar.
settingan white balance pada kamera
Anda dapat menggunakan salah satu pengaturan mode white balance di kamera Anda untuk memberikan hasil yang berbeda untuk foto Anda. Cobalah setiap pengaturan white balance ini dan menemukan perbedaan pada masing-masing settingan.

read more
0 komentar

Fotografi Tips: Cara Memotret Untuk Hasil Foto yang Tajam

Salah satu pengalaman yang paling menjengkelkan bagi seorang fotografer adalah ketika pulang ke rumah dari memotret dengan menemukan beberapa  hasil jepretan gambar yang tidak tajam. Untuk membantu memecahkan masalah ini, artikel ini mencakup tujuh hal yang fotografer harus lakukan untuk membuat hasil gambar yang sangat tajam.

fotografi tips

Tripod
Ketika ingin mendapatkan gambar yang tajam, hal pertama adalah dengan tripod. Sebuah tripod menyediakan platform yang stabil yang memegang kamera dengan kaku – secara dramatis meningkatkan ketajaman gambar.


Pemberat tripod
Tripod adalah awal yang baik. Namun, tripod bahkan dapat dibuat lebih stabil dengan menggunakan beberapa objek untuk pemberat tripod. Ini menghasilkan gambar yang lebih tajam. Sangat penting bahwa tripod memiliki beberapa jenis mekanisme di bagian bawah tiang pusat yang dirancang untuk menggantung benda untuk menambah bobot ke tripod.

Cara mudah untuk menggunakan fitur ini adalah dengan membawa kantong berbentuk jala kecil dengan peralatan foto Anda. Tas bisa diisi dengan batu, atau bahan lainnya, dan melekat pada tripod. Bahkan jika tripod tidak memiliki mekanisme seperti ini, metode lain dapat digunakan seperti menggantung tas kamera pada tiang tengah tripod.

Shutter Release
Hanya karena kamera terpasang pada tripod, tidak berarti bahwa kamera akan stabil. Gerakan sederhana seperti menekan tombol shutter dapat menyebabkan getaran yang akan menyebabkan hilangnya ketajaman. Solusinya sederhana. Gunakanlah sebuah switch remote. Sebuah remote switch adalah perangkat yang melekat pada kamera melalui kabel, atau wireless, dan memungkinkan fotografer untuk menjepret tanpa menyentuh kamera.


Mirror lock up
Bahkan jika kamera diatur di atas tripod, tripod yang dibebani, dan remote switch yang digunakan, kualitas gambar masih dapat mengalami degradasi karena getaran dari gerakan camera mirror saat shutter dilepaskan. Getaran ini terutama bermasalah dengan shutter speeds antara sekitar 1/30s dan 1s. Hal ini mudah diatasi dengan mengaktifkan fungsi mirror lockup pada kamera.

Aperture atau bukaan
Bukaan tengah (sekitar f / 8 untuk  kebanyakan lensa) menghasilkan gambar tajam. Diafragma yang lebih besar menghasilkan gambar yang lebih lembut karena berbagai aberasi, sedangkan diafragma yang lebih kecil menghasilkan gambar yang lebih lembut karena difraksi.


Shutter Speed
Sementara tripod menghilangkan pergerakan pada kamera, subjek yang sedang difoto dapat bergerak. Dengan demikian, harus menggunakan shutter speed yang cukup tinggi untuk membekukan gerakan subjek. Hal ini mungkin mengharuskan  digunakannya diafragma yang lebih besar untuk mendapatkan eksposur yang tepat.

ISO
Meningkatkan ISO akan memungkinkan untuk menggunakan shutter speed yang lebih tinggi dengan tujuan menghentikan pergerakan subjek.

read more
0 komentar

Tips Fotografi: Memotret Pada Malam Hari

Tips fotografi sekarang yang akan dibahas adalah memotret pada malam hari, dan jika dilakukan dengan benar dapat menghasilkan gambar yang luar biasa.  Tetapi juga merupakan rintangan utama untuk pemula di bidang fotografi. Alih-alih menyalahkan peralatan, sebaiknya kita menyempurnakan teknik fotografi kita. Berikut adalah beberapa tips fotografi dan pengaturannya untuk memotret pada malam hari.


  • Tips Fotografi Untuk Memotret Kembang Api
fotografi tips
Tips fotografi mengambil sebuah gambar  kembang api yang khas diambil dengan teknik yang melibatkan memegang sebuah kartu berwarna hitam di depan shutter yang terbuka. Dalam mode manual exposure, atur shutter speed  20-30 detik (atau menggunakan mode bulb), diafragma F11 untuk F16 dan pengaturan ISO 100 atau 200. Menggunakan mode bulb pada DSLR Anda, Anda bisa mendapatkan shutter tetap terbuka selama diperlukan. Jika Anda menggunakan mode bulb, sebuah remote shutter release sangat berguna untuk menghindari kamera bergoyang (hal itu bisa terjadi bahkan pada tripod yang kokoh). Jika Anda tidak memiliki remote release, Anda dapat menggunakan self timer pada DSLR Anda, set ke 10 detik sehingga Anda dapat memberinya waktu untuk stabil.
Kartu hitam digunakan untuk memblokir lensa dalam setiap interval ketika kembang api tidak muncul di langit, sehingga eksposur yang lama dioptimalkan untuk merekam kembang api, dan tidak terlalu mengekspos bagian lain. Alasan kedua adalah agar Anda tidak menangkap asap yang disebabkan oleh kembang api. Berhati-hatilah agar tidak menyentuh lensa, menyebabkan beberapa gerakan yang akan menyebabkan kamera bergoyang.

  • Waktu sangat Penting
Tips Fotografi yang paling penting ketika memotret pada malam hari adalah mendapatkan tripod yang bagus. Dengan tripod yang kokoh, Anda dapat menggunakan basic kamera dan lensa. Berbekal tripod, hal berikutnya yang harus dilakukan adalah untuk mencari lokasi yang tepat di mana Anda dapat mengatur tripod dan menunggu jam senja ketika jumlah cahaya di sekitar sesuai dengan jumlah cahaya buatan. Ini menciptakan gambar-gambar di mana langit berwarna biru tua, cocok untuk dikompensasikan dengan cahaya buatan manusia di tempat kejadian. Jika Anda memotret dengan setting ISO rendah seperti 100, dan aperture Anda di kisaran F11-F16, kecepatan shutter akan turun ke tingkat di mana Anda tidak mungkin untuk memegang kamera tetap stabil.
Sebuah tripod berguna untuk memotret subjek diam, yang mengapa fotografer wedding jarang membawa tripod ketika mereka bekerja, karena memotret subjek yang bergerak.
Tips fotografi berikutnya adalah jika Anda memotret pemandangan malam yang indah, lupakan tentang penggunaan flash, kecuali ada subjek manusia dalam beberapa meter dari kamera. Flash, biasanya hanya akan efektif dalam jarak beberapa meter. Hal ini tidak akan mampu untuk menerangi pemandangan malam yang berjarak 800 meter. Selain itu, pengambilan gambar dengan flash pada kamera jarang menghasilkan tampilan pemandangan malam yang alami.

  • Tips Fotografi Memotret Jalur Cahaya
fotografi tips
Tips fotografi ini menggunakan aperture / bukaan kecil (yang berarti F-number lebih besar seperti F16) untuk mendapatkan efekStarburst pada lampu jalan. aperture kecil tidak hanya memberikan lebih depth-of-field (yang berarti objek yang tajam dari depan ke belakang), itu juga memungkinkan Anda untuk mendapatkan shutter speed lebih lama, yang menghasilkan garis merah panjang yang diciptakan oleh lampu belakang para pengendara yang lewat. Atau garis putih yang dibuat oleh lampu depan. Mode termudah untuk memotret hal ini adalah Aperture Priority.
Anda tidak perlu peralatan mahal dan mewah untuk mengambil gambar yang bagus. Yang Anda butuhkan adalah “tahu-bagaimana” yang tepat, dan semoga tips fotografi ini menjadikan anda tahu-bagaimana untuk mendapatkan hasil gambar yang terbaik.



read more
0 komentar

Depth of Field, Pengertian dan Fungsinya pada Fotografi



Depth of field (DOF) atau jika diterjemahkan adalah ketajaman bidang mungkin sebuah istilah dalam fotografi yang cukup sering Anda dengar, tetapi apa arti sebenarnya, dan bagaimana Anda menggunakannya untuk membuat gambar digital Anda lebih baik?
Istilah Depth of field mengacu pada berapa banyak gambar berada dalam fokus yang tajam. Sebagai contoh, dalam gambar fotografi Anda akan melihat bahwa latar belakang sering tidak fokus dan  tampak lembut, sementara subjeknya sangat jelas dan tajam. Gambar seperti ini memiliki Depth of field atau ketajaman bidang yang pendek. seperti contoh pada gambar dibawah.
depth of field pendek
Anda mungkin juga melihat dalam gambar landscape segala sesuatu dalam gambar tersebut sangat tajam dan jelas, semuanya tampak fokus, dari mulai latar depan atau foreground hingga background berupa pegunungan di kejauhan. Gambar seperti ini memiliki Depth of field atau ketajaman bidang yang dalam. Seperti contoh pada gambar dibawah.
depth of field dalam
Ada dua hal utama yang mempengaruhi depth of field atau ketajaman bidang:
1) Bukaan (atau F-stop) pengaturan -. Ini mengacu pada seberapa lebar shutter akan terbuka.
2) Panjang fokus lensa atau focal length -. Ini mengacu pada seberapa banyak lensa “zoom in”subjek Anda.
Pertama kita akan melihat pada pengaturan bukaan. Kebanyakan kamera digital memiliki rentang aperture atau bukaan sekitar F2.8 ke F8, dan kisaran ini biasanya di kompresi menjadi sekitar F4.5 ke F8 saat menggunakan zoom penuh. Kisaran bukaan ini agak berbeda dari tiap kamera, tetapi kita akan menggunakan F2.8 ke F8, dengan rentang zoom penuh dari F4.5 ke F8 sebagai contoh.
Pada pengaturan terendah (F2.8), Anda terfokus pada objek yang ingin tajam, tetapi objek di latar belakang akan tampak lebih halus dan di luar fokus. Pada pengaturan tertinggi (F8), mulai dari latar depan hingga objek di kejauhan akan tampak tajam dan fokus atau istilahnya ‘deep depth of field’.
Sekarang panjang fokus atau focal length – kita akan menggunakan kamera digital dengan zoom 4 kali ( focal length 35mm ke 140mm) sebagai contoh. Di ujung jangkauan zoom  35mm (tidak zoom), hampir semua dalam gambar Anda akan muncul dengan fokus. Namun, pada ujung dari rentang 140mm  zoom Anda (zoom penuh), hanya objek yang anda bidik fokus akan tampak tajam atau istilahnya ‘shallow depth of field’.
Bermain-mainlah dengan pengaturan pada kamera Anda untuk melihat hasil ini. Hanya perlu diingat, apapun jenis lensa yang anda gunakan, semakin besar f-stop, semakin kecil aperture atau bukaan, yang menghasilkan depth of field yang lebih besar.
Sebaliknya. Semakin kecil f-stop, semakin besar aperture atau bukaannya, yang menghasilkan depth of field yang pendek. Tidak ada cara yang lebih baik untuk memahami apa yang harus dilakukan selain dengan benar-benar melakukannya.

read more